Ungkapan Langsung KH Imaduddin Utsman Kepada Riziq Shihab Dan Reuni 212 Yang Sepi

Posted by: Kang Diens 05-Des-2024 Tidak ada komentar

Narasi Perspektif KH Imaduddin Utsman Al-Bantani dan KH Munji Tamam tentang Reuni 212

Reuni 212 yang digelar belum lama ini menuai perhatian berbagai pihak, termasuk para ulama terkemuka seperti KH Imaduddin Utsman Al-Bantani dan KH Munji Tamam. Keduanya memberikan pandangan mendalam terkait fenomena ini dalam sebuah diskusi yang dipandu oleh Gus Fuad di kanal YouTube-nya.

Pandangan KH Imaduddin Utsman Al-Bantani

Menurut KH Imaduddin, roh dan semangat awal dari gerakan 212 sudah luntur. Reuni tersebut, kata beliau, tidak lagi menjadi ajang persatuan lintas elemen seperti masa lalu, melainkan lebih merepresentasikan agenda tertentu, terutama dari para pendukung ideologi Khilafah.

Beliau menyoroti kehadiran atribut dan simbol HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dalam acara tersebut, seperti bendera hitam dan putih bertuliskan kalimat tauhid. Menurutnya, meskipun organisasi HTI telah dibubarkan secara resmi oleh pemerintah, para pengusung ideologi Khilafah masih menunjukkan eksistensi mereka.

Selain itu, KH Imaduddin juga mencermati adanya upaya dari kelompok politik tertentu, seperti PKS, untuk memanfaatkan momen ini demi tujuan politik praktis. Isu agama, kata beliau, berpotensi kembali dikapitalisasi dalam konteks pemilu, termasuk Pilkada Jakarta mendatang.

Beliau menegaskan bahwa negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila sudah memenuhi kriteria sebagai negara yang “syar’i.” Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, negara adalah wasilah atau sarana untuk mencapai kemaslahatan dunia dan akhirat, tanpa harus diformalisasi menjadi negara Islam secara struktural.

Pandangan KH Munji Tamam

Sementara itu, KH Munji Tamam memberikan pandangan yang lebih kolektif dan filosofis. Beliau mencatat bahwa semangat reuni 212 tidak lagi sekuat sebelumnya. Bahkan, beliau melihat bahwa energi dari para tokoh utamanya, seperti Rizieq Shihab, terlihat lesu, dan jumlah peserta pun berkurang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

KH Munji Tamam menyoroti pentingnya nilai-nilai etik universal dalam bernegara. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara sudah mampu menghimpun nilai-nilai luhur dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Dengan pendekatan seperti itu, Indonesia dapat membangun sistem hukum dan pemerintahan yang inklusif, tanpa harus memaksakan tafsir agama tertentu sebagai dasar formal negara.

Beliau juga mengutip konsep Gus Dur tentang bagaimana agama-agama bisa memberikan kontribusi pada negara melalui nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan kesetaraan. Baginya, negara bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai kemaslahatan bersama.

Habaib Pejuang Bangsa, Bumi Aman kalau Ada Habaib, Benarkah ?

Monggo silahkan disimak videonya sampai tuntas agar paham apa yang disampaikan

Element not found in

Kedua ulama ini, meski memiliki pendekatan yang berbeda, menyampaikan pandangan yang saling melengkapi. KH Imaduddin menyoroti aspek politik dan ideologis dari reuni 212, sementara KH Munji Tamam lebih menekankan pentingnya substansi dan nilai-nilai kolektif dalam kehidupan berbangsa.

Melalui perspektif mereka, masyarakat diajak untuk melihat fenomena ini secara mendalam, tidak hanya pada permukaannya. Pesan mereka jelas: Indonesia sebagai negara yang berdaulat harus dijaga bersama, tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip kebangsaan dan persatuan.

Anda Mungkin Tertarik

Element not found in
dukung kongres jatman di solo
Video

Jaga Marwah JATMAN, PWILS Banten Tegaskan Dukung Kongres Resmi Di Solo

Banten, 11 Desember 2024 – Sekretaris PWILS Provinsi Banten menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kongres ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) yang sah dan legal di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Muktamar tersebut akan berlangsung pada 21–22 Desember 2024 di Asrama Haji Donohudan, Solo, Jawa Tengah. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh...
0
238
SZsyN_tWm1Asd
05:45

Alhamdulillah Akhirnya Kongres JATMAN Resmi Ke-13 Diadakan Di Donohudan

Hal ini menimbulkan keheranan, mengingat Habib Umar dikenal luas di berbagai negara, termasuk di Indonesia, Malaysia, Eropa, dan Amerika, sebagai ulama besar dan dzuriyyah Rasulullah SAW.
umar bin hafidz
05:45

Warga Aden Hadramaut Yaman Tidak Kenal Habib Umar bin Hafidz Dan Habaib Sebagai Dzuriyah Nabi

Hal ini menimbulkan keheranan, mengingat Habib Umar dikenal luas di berbagai negara, termasuk di Indonesia, Malaysia, Eropa, dan Amerika, sebagai ulama besar dan dzuriyyah Rasulullah SAW.
Kiai Marzuki
04:12

Beredar Hoaks Kiai Marzuki Mustamar Tinggalkan Kiai Imaduddin Utsman

Berita yang menyebutkan bahwa Kiai Marzuki Mustamar bertobat dan meninggalkan Kiai Imaduddin Utsman adalah tidak benar (hoaks).