Oleh: Hamdan Suhaemi
Negeri-negeri yang memiliki ilmu kesaktian dan kedigdayaan itu salah satunya negeri Nusantara kita ini, tiap daerah punya kualitas saktinya berbeda dengan daerah lainnya. Telinga kita sering dengar ilmu Lembu Sekilan, ilmu Brajamusti, ilmu Jaya Sempurna, ilmu Rawa Rontek, ilmu Pancasona, ilmu Maung Siliwangi, ilmu Garuda ngapak, ilmu Pupuh Bayu, ilmu Brahmanamusti, ilmu seipi angin, ilmu raga Sukma, dan ilmu lipat Bhumi. Orang Arab mana punya ilmu-ilmu macam itu, orang Eropa pasti tidak punya kesaktian seperti tersebut di atas, bahkan China yang punya segudang Kung Fu, dan Wing Chun pun tidak mampu menyamai bangsa Nusantara.
Belum lagi, jenis-jenis pelet yang beredar di tengah masyarakat kita, meski terkadang kalah sakti dengan pelet Jepang, merek Toyota, Honda ataupun Mitsubishi. Ilmu pelet yang masyhur itu Semar Mesem, Jaran Goyang dan teluh itil.
Nama ilmu-ilmu kesaktian di atas, hingga kini masih ada yang memilikinya, meski kita tidak bisa mengidentifikasi siapa orangnya yang punya ilmu kesaktian itu, dimana daerah dipastikan ada yang memiliki kesaktian tersebut.
Kaum santri, mungkin tidak biasa memiliki ilmu-ilmu macam di atas, mereka ini seringnya puasa Hizib, ada hizib Nashor, hizib Bahar ( bukan Habib Bahar Mario), hizib Rifa’i, hizib autad, hizib Thomas, hizib Nawawi, hizib barqi, hizib lathif, hizib maghrobi, yang terakhir ini ada tingkatannya. Terutama hizib sirrul maghrobi, satu tingkatan tinggi dari rumpun ilmu pelet dari Maroko ( Magribi ). Hingga fakta sirrul maghrobi itu dikuasai, mancing ikan tidak perlu dengan alat pancing, cukup jari-jari tangan digerakkan, ikan berhamburan dari laut atau sungai mengikuti arah jari-jari tangan pemilik sirrul maghrobi.
Bahkan bacaan hizib Nashor dan hizib Bahar dikisahkan itu yang menalqin langsung Rosulullah S.a.w kepada Sayidi Syaikh Abul Hasan Ali Asyadzili ( lihat kitab al-Mafakhir al-Aliyah fi Maatsiri al-Syadziliah : 1998 ), pendiri tarekat syadziliyah. Hizib Nashor adalah hizib yang paling kuat diantara yang kuat.
Tapi kalangan santri pesantren salafiyah ( pondok rombeng ) ilmu-ilmu macam di atas itu dicari dan dikuasai. Tidak lupa juga ilmu laduni, selain ilmu pelet, laduni lah yang paling didambakan oleh santri.
Dalam kitab Jawahiru al- Ulumi fi kasyfi al-Ma’lum ( hlm: 46 ), Syaikh Nuruddin al-Raniry telah menjelaskan bahwa ilmu laduni adalah yang paling mulia-mulianya ilmu, mengarah yang dikenal, Syaikh Nuruddin menjelaskan.
إن هذا العلم اشرف العلوم و أجل المعلوم لأن مبانيها تشير إلى الذات و الصفات و الاسماء و الأفعال
Artinya: Sesungguhnya ilmu ini ( laduni ) adalah lebih mulianya dari berbagai ilmu, karena dasarnya mengarah pada dzat, sifat, dan al-Asma dan al- Af’al.
العلم اللدني هو الذي تعلمه العبد من الله تعالى من غير واسطة ملك و نبي بالمشافهة و المشاهدة
Artinya: ilmu laduni itu sesuatu yang dipelajari oleh hamba dari Allah S.w.t tanpa pelantara malaikat atau Nabi dengan saling bertemu dan saling menyaksikan.
Dalam pada ini, dalil ayat Qur’an dan hadits terkait ilmu laduni sebenarnya ada, dan itu banyak. Salah satu firman Allah S.w.t berikut di bawah ini ( surat al_Kahfi : 65 )
وعلمناه من لدنا علما
Kemudian Rosulullah S.a.w yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, telah menjelaskan bahwa.
إن من العلم كهيئة المكون لا يعلمه إلا العلماء بالله فإذا نطقوا به لم ينكره أهل الغرة بالله.
Dalil di atas tersebut, terdiri ayat dan hadits Rosulillah S.a.w, sebagai petunjuk paham bahwa ilmu laduni memang benar adanya, dan berdasarkan dua sumber utama itu.
Sementara Hujjatul Islam Imam al-Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin juz 1 ( hlm: 57 )telah mengartikan bahwa ilmu laduni adalah.
قلوب الابرار قبور الاسرار
لانه من علوم الاسرار لا يلبث ذكرها لاحداث هذا الدار
Dari kita melihat petunjuk seperti di atas maka dapat kita pahami bahwa ilmu laduni itu bisa dimiliki dan ditempuh oleh siapapun, tidak terkecuali.
Dengan demikian kita tidak harus terkecoh oleh rupa-rupa dugaan ini dan itu terkait laduni, karena ilmu laduni jelas ada. Ilmu laduni bukan khurafat, bukan tahayul, bukan fiksi tetapi betul – betul ada. Saya kira laduni inilah yang dimaksud puncak-puncak ilmu kesaktian dan kedigdayaan tanpa pelantara. Bagi kalangan santri hal yang sudah biasa didengar.
Serang 22 Oktober 2023