Dekonstruksi Malam Jum’at

Hingga kini stigma horor ada di malam Jum'at masih saya dengar, mulai cerita hantu gentayangan di malam Jum'at sampai soal tuyul dan babi ngepet, tiba-tiba bekumpul di malam Jum'at. Faktanya saya tungguin malam Jum'at tidak ada apa-apa, justru yang saya dengar suara pengajian, suara baca dalailan, manaqiban, dan juga marhaban. Sampai begadang pun saya lakukan, demi melihat fenomena gentayangan dari makhluk-makhluk itu. Namun itu nonsense.

Sekilas Sejarah Ratu Bagus Buang (Pangeran Ahmad Burhan)

Dalam data Babad Kemalon Pakunegara dari Keraton Yogyakarta, diriwayatkan Kyai Tapa juga beserta Ratu Bagus Buang, yang oleh pengikutnya, sekitar 200 pasukan disebut sebagai Sultan Banten, sempat hijrah ke Jawa Tengah untuk berjuang bersama Sunan Kabanaran yang kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I Yogyakarta melawan VOC di jawa tengah hingga tahun 1755.

Moderasi Beragama, Jalan Besar Kemajuan Bangsa

Saat ini, menurut Gus Mus, banyak orang mengaku berdakwah, mengajak kepada Islam, tapi dia sendiri menjauh dari akhlak Islam. Bukannya memberi contoh moral yang mulia, malah mengajarkan untuk membenci sesama, lalu mengobarkan permusuhan kepada siapa saja di luar kelompoknya. Puncaknya menebar teror di mana-mana. Selain menyalahi cara Rasulullah, menurut Gus Mus, cara itu juga mengingkari perintah Gusti Allah. Ia mengajarkan agar mengasihi sesama dan menghormati tetangga. Harus pula membangun persatuan dan mengutamakan kerukunan antar umat beragama.

Menjelang Satu Abad NU Untuk Dunia

Santri-santri Syekh Nawawi berkumpul, bermusyawarah untuk membentuk jam'iyah yang kemudian menjadi jam'iyah Nahdlatul Ulama. Saat kumpul tersebut utusan dari Banten pun hadir, dan menjadi jajaran pengurus utama PBNU periode awal. Ini bisa dibaca dalam buku sejarah harokah pergerakan ulama Nusantra jejaring santri santri Syeikh Nawawi al-Bantani, yang diulas begitu apik kaya referensi otoritatif oleh tokoh muda NU Zainul Millale Bizawi.

Preman Agama, Doktrin Dan Kekerasan

Sikap keras dan memaksa tegaknya formalitas agama (syariat) pada negara bukanlah tumbuh dari akarnya sebagai manusia yang menginginkan beragama secara hanif dan membahagiakan. Tapi justru ingin menarik pesan Tuhan bahwa beragama harus dengan iman, hingga sampai ihsan untuk kemudian kita bersikap muhsin, satu maqom yang perlu kita lalui. Tentu kita paham bahwa sikap seorang yang beriman sangat jauh dari kekerasan dan pemaksaan.

Arah Baru MUI Provinsi Banten

Kini setelah dua dasawarsa ada fenomena baru kepemimpinan MUI Banten masa khidmat 2021-2026, karena ketua umum terpilih KH. TB Hamdi Ma'ani merupakan Sang Kyai lengkap dengan lanskap tradisi santri yang mengitarinya. Beliau merupakan trah ulama kharismatik salah satu pendiri Mathlaul Anwar sekaligus juga yang memelopori kelahiran NU Banten dan pada akhirnya mampu menjadikan Banten sebagai tuan rumah muktamar NU yang dipusatkan di Menes kala itu, kini MALNU.

Menziarahi Kanjeng Sunan Giri, Meresapi Keindahan Batin

Sunan Giri, adalah salah satu dari majlis Wali Songo yang berdakwah dan mengajarkan ilmu agama Islam ke penduduk Nusantara dengan basis penguatan pesantren

Keteguhan Sikap NU Atas Negara, Agama dan Bangsa

Fenomena kebencian dan penghinaan atas NU itu bukan baru-baru ini, tapi hal itu sudah sejak kelahirannya NU selalu dibenci, dikritik dan dihinakan. Entah karena NU selalu kontroversial, ataukah karakternya yang inklusif, moderat dan mengayomi. Seringnya mereka tuduhkan NU sebagai organisasi yang oportunis, munafik dan dlalal (sesat).

Menyatukan Semangat Untuk Mengembangkan NU Kabupaten Serang

NU di Kabupaten Serang tidak bisa hanya dijalankan oleh satu dua orang berdasarkan kemampuannya masing-masing. Energi dari semua Kader NU baik yang di PC, MWC, Ranting, Banom & Lembaga harus dipadukan sehingga akan menjadi kekuatan yang luar biasa dalam menjalankan program dan tujuannya.

Kritik Atas Hubungan Fungsi Kekuasaan Menurut Jean Jaques Rousseau

Rousseau menentang rencana Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa (Rousseau bersikeras bahwa teater merupakan sekolah yang membejatkan moral), Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire