“Anda dapat menipu semua orang untuk beberapa saat dan beberapa orang sepanjang waktu, tetapi Anda tidak dapat menipu semua orang selamanya”
(Abraham Lincoln)
Bagi penulis, kisah DONGENG NASAB BA’ALAWI ini sudah selesai, atau setidaknya menjelang finish.
Dalam nada satire, benarlah Sabda Kyai Fuad Riyadi (Gus Fuad Plered Jogja) :
“Di jaman generasi milienial ini, kebenaran itu milik Tuhan dan netizen !”
Pertama kali mendengarnya saya ingin tertawa terbahak. Tapi pada akhirnya saya akui kecerdasan intuitif beliau. Dan ini sebenarnya derivasi dari VOX POPULI VOX DEI, suara rakyat adalah suara Tuhan. Terlepas benar atau salah. Pada praktiknya, siapa yang mampu masuk ke dalam logika berpikir dan nurani rakyat, dialah pemenangnya.
Dalam kasus ini ada dialektika : Narasi Waras & Narasi Sesat.
Tapi yakinlah, mereka yang mencoba jadi budak kesesatan, lalu dia melawan akal sehat & Ilmu Pengetahuan, pasti akan jadi sampah peradaban !
Tolong dicatat.
Membaca tulisan :
https://islami.co/jawaban-untuk-kiai-imaduddin-dan-krt-faqih-wirahadiningrat-jawaban-empat-tulisan-sekaligus/
Tidak penting siapa penulisnya. Dan saya tidak akan menyebut nama. Karena harus konsisten dengan tulisan saya sebelumnya : hanya orang rendah yang membicarakan orang lain (Eleanor Roosevelt).
Mula-mula saya pengen ketawa, tapi pada akhirnya nurani saya justru kasihan sama penulisnya.
Pengen ketawa karena ngawur, mencoba cerdas tapi murahan.
Kasihan, karena sayang sekali apabila kecerdasan dijadikan untuk narasi sesat. Berapa lama kita hidup di dunia ini. Lalu, berapa sih upah yang kita dapatkan hanya untuk berbicara kebohongan dan menyenangkan majikan kita.
Banyak rejeki halal yang bisa kita raih, tanpa bernarasi sesat dan ngawur. Itu keprihatinan saya. Kembalilah ke jalan yang benar, bersama orang-orang yang benar. Maafkan saya, dan semoga saya diampuni Tuhan atas nasehat sederhana ini.
Memang, untuk mempertahankan suatu kebohongan, pasti akan dilakukan kebohongan baru.
Dan pada akhirnya benarlah kata Abraham Lincoln diatas. Tapi suatu waktu, dan di suatu tempat, anda pasti akan terbongkar kebohongannya, dan akan hina karenanya. Namun itu pilihan anda, dan bukan urusan saya.
Sebagai pemerhati & perlawanan secara kebudayaan. Maka semua pesan serta tulisan saya, harus bisa sampai di semua ruang dan waktu, di semua segmen dan lapisan. Baik itu kaum cendekiawan bahkan orang awam. Baik mereka yang apatis ataupun negarawan. Kuncinya: Logis dan Sederhana.
Namun mereka yang mengaku sebagai peneliti dan historian, atau apapunlah klaim bombastis lainnya. Karena Google Scholarnya juga ternyata HAMPA. Harusnya kalo bukan ahlinya janganlah berstatemen bohong atau narasi sesat.
Mampukah narasi sesat sejarah anda ketika harus berhadapan dengan profesor sejarah, macam Prof. Anhar Gonggong. Berbicara manuskrip, silahkan berhadapan dengan Dr. Menachem Ali. Dan ketika anda menyenggol DNA silahkan debat Dr. Sugeng Sugiharto yang mulai jengkel dengan kelucuan anda (https://youtube.com/shorts/cUlO021EE8E?si=7r7Np-xgp5Io2d8n).
Saya pasti akan keluar dari perdebatan yang tidak bermutu tersebut. Biarlah para cendekiawan yang jauh lebih pandai dan waskita, mengambil alih peran peradabannya, daripada manusia hina model saya.
Fokus yang benar, lebih utama kita sekarang menghimpun para Samurai menjadi Daimyo baru. Daripada melayani RONIN SESAT yang menyesatkan.
Baiklah, biar pembaca paham mengapa saya tegaskan sang penulis diatas bernarasi bohong dan sesat. Atau husnudzon saya, dia sebenarnya tidak paham sama sekali dengan apa yang ditulisnya. Maklum Google Scholarnya, masih sedang diteropong Teleskop Hubble di ruang hampa.
Inilah sanggahan umum dan permintaan pembuktian selalu yang kita minta dari Ba’alawi dan para pembelanya :
Baiklah Pak Ronin atau Historian Peneliti, saya ambil 2 poin saja, biar yang lain ditanggapi Dr. Sugeng atau Dr. Menachem, dan seluruh Ilmuwan yang kredibel di bidangnya.
Karena Ilmu dan ilmuwan, harus dihargai pada derajat kemuliaan. Maka yang lebih ahli, yang lebih pantas menjawabnya.
TENTANG FGC38790
FGC38790 anda bilang “Diklaim secara sahih dalam FTDNA sebagai Keturunan Imam Musa Al Kadzim”. Dan Imam Musa Al Kadzim ini adalah keturunan Imam Husein yang memiliki kode FGC30416. Namun kode FGC38790 ini bukan bagian dari keturunan FGC30416.
Berarti ilmu DNA gagal gitu kan maksud anda, karena tidak sesuai dengan data silsilah yang masyhur. Dengan narasi ini anda mencoba menyesatkan publik: “Selama ihtimal di atas tidak bisa dijelaskan secara saintifik dan historis, maka saya masih memegang kaidah: idza warada al-ihtimal saqatha bihil-istidlal (kala mengandung kerancuan, maka tidak bisa dijadikan argumen)”.
Lucunya, anda membully saya lagi, dengan kata-kata jika saya mampu, silahkan dijawab.
Baiklah ini jawaban saya, dengan metode DEDUKTIF :
Wahai Saudara, anda tidak paham atau sedang berbohong maka saya berlepas diri darinya. Tapi kode FGC38790 itu memang bukan keturunan FGC30416.
KARENA MEMANG BUKAN KODENYA SAYYID MUSA AL KADZIM, atau Al Musawi Al Kadzimi.
Itu kodenya Al Abbasi Alawi. Atau kodenya putranya Imam Ali yang bernama Sayyid ABBAS, dari istri yang bernama UMMUL BANIN (Fatimah binti Hizam).
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abbas_bin_Ali.
Coba dilihat dengan seksama di tabel FTDNA, bahwa Al Musawi Al Husaini, tetap bagian dari FGC30416 (Husein), dan Al Abbas adalah di tabel tersendiri.
https://www.familytreedna.com/public/j1el147?iframe=yresults
Disitu jelas bahwa yang bernama BAHAR (kit 352918) adalah dari Mohammad KAZEEM (Al Kadzimi) bagian dari FG30416.
Sementara kolom-dibawahnya milik Keluarga Al Abbasi Alawi FGC38790 adalah langsung bagian dari Ali.
FGC38790 sebagai putra Ali FGC10500 juga bisa dirunut dalam situs: genetichomeland.com.
(Kalo belum paham cara mencarinya, anda bisa hubungi saya langsung, semoga saya tidak sibuk).
SEJAK KAPAN LENIN, TROTSKY DAN STALIN MENJADI 3 SERANGKAI
Berikutnya, ketika saya menulis 3 serangkai Yahudi Askhenazi pencetus Revolusi Bolshevik, langsung ditanggapi dengan sinis.
Kenyataannya memang mereka keturunan Yahudi Askhenazi sulit dibantah.
Bahkan Stalin, yang nantinya mengkhianati kedua seniornya tersebut juga tercatat masyhur dalam sejarah. Y-DNA Stalin G-M406 ini sama dengan Ba’alawi, para habib imigran Yaman di Indonesia.
Indikasinya Lenin diracun oleh Stalin, dan pembunuhan Trotsky dieksekusi dalam pelariannya di Meksiko : (https://tirto.id/akhir-hidup-vladimir-lenin-deMV).
Kembali ke pertanyaan sejak kapan mereka jadi trio? Sungguh aneh, ngaku historian tidak paham 3 tokoh terkenal Revolusi Bolsevhik. Hallo Google Scholer, anda benar ternyata.
Tiga Serangkai ini adalah bagian dari pencetus Revolusi Bolshevik yang pada akhirnya menunjuk 4 pemimpin pemerintahan, ditambah SVERDLOV.
Namun nama terakhir ini jarang aktif, hingga meninggal di tahun 1919 (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Josef_Stalin).
Sejak itulah mereka menjadi 3 serangkai (tokoh utama), yang menulis tinta sejarah berdirinya Uni Soviet berhaluan Komunis-Marxisme.
Kisah 3 serangkai ini bisa dibaca di banyak literatur, seperti :
PENUTUP
Narasi sesat akan selalu dihembuskan oleh para pembela kebatilan.
Akan selalu ada Sengkuni di setiap masa, namun Tuhan juga akan selalu mengirim Krisna untuk menertibkannya.
Dan Singa akan selalu berjalan tenang, tanpa pernah merasa terusik oleh lolongan Serigala.
Suatu pesan luhur berkata : “Tidak semua pertanyaan harus dijawab. Namun jawaban terbaik selalu ada dalam tindakan yang benar.”
Berikut yang perlu dilakukan agar tindakan yang benar itu berjalan :
Wassalam, Salam Sejahtera, dan Rahayu Nusantaraku
Penulis: RT. FAQIH WIRAHADININGRAT
Editor: Didin Syahbudin