Pengakuan para habib di Indonesia sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw tertolak secara saintifik. Nasab mereka telah terbukti munqoti’ dan mardud secara library research (kajian pustaka), dan mustahil secara uji DNA berdasar beberapa sampel keluarga para habib yang telah melakukan tes DNA. Menurut para ahli, jangankan sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw, para habib ini, tertolak sebagai...
Gus Rumail menyatakan dalam suatu kesempatan diskusi yang viral di Medsos, bahwa pendudukan Belanda di Indonesia adalah suatu pemerintahan yang sah. Ketika Habib Utsman bin Yahya bekerja untuk Belanda, maka ia hanya sebagai “PNS” biasa yang bekerja kepada pemerintahan yang sah. Ia tidak bisa disebut pengkhianat. Rumail juga mempertanyakan usaha-usaha kemerdekaan para pahlawan yang berjuang...
Para habib mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw melalui jalur Ubaidillah bin Ahmad bin Isa. Tetapi, nasab mereka tertolak oleh kajian pustaka. Nama Ubaidillah tidak tercatat sebagai anak Ahmad bin Isa. Nama Ubadillah muncul pertama kali dalam kitab seorang habib 550 tahun setelah wafatnya Ahmad bin Isa. Sebelumnya, tidak pernah dicatat dalam kitab nasab para...
“Al-Habsy, Assegaf, Jamalullail, dan BSA itu masuk haplogroup G-Y32613”. Demikian Doktor Sugeng Sugiharto menulis dalam halaman Facebooknya. Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu juga mengucapkan terimakasih kepada para Ba Alawi yang telah berkontribusi untuk sains. Bahkan, ia menawarkan diri untuk Ba Alawi yang sudah test DNA untuk mengirim file BAM-nya kepadanya, untuk...
Al-Ustadz Wafi (selanjutnya disebut Wafi), mempertanyakan apakah ada dalil yang mengharuskan adanya kitab sezaman untuk kesahihan sebuah nasab, sedangkan para ahli nasab menyatakaan bahwa sebuah nasab bisa dikatakan sahih, apabila sudah mendapat legitimasi seorang nassabah? Begini, kebenaran itu sederhana, adalah ia yang masuk akal dan dapat diterima semua orang. Tidak bisa bagusnya sebuah sepeda motor...
Habib Hanif Al-Athos (selanjutnya disebut Hanif), di Banten, menganulir hipotesanya tentang nama-nama keluarga Ba Alawi Bani Jadid yang ada dalam kitab Al-Suluk karya Al-Janadi (w.732 H). Menurut Hanif, hipotesanya, yang termuat dalam tulisannya “Bingkisan Lebaran Untuk Imaduddin Utsman”, mengenai nama-nama yang ada dalam kitab Al-Suluk, salah. Sebelum penulis melanjutkan penjelasan, penulis akan terangkan kronologisnya terlebih...
Menarik. Mungkin untuk pertama kali diadakan di Banten, sebuah debat terbuka mengenai suatu masalah yang melibatkan para “kiai sepuh”. Dalam debat itu, penulis mengirim tulisan berisi narasi hipotesa penulis tentang terputus dan tertolaknya nasab Ba Alawi, untuk dicarikan penyelesaian dan jawabannya. Apakah debat itu mampu untuk mencari penyelesaian dan jawabannya? sebelumnya, berikut ini, tulisan penulis...
Setelah dilakukan diskusi dan bedah nasab, baik dari Kajian : Dan dihadiri oleh banyak tokoh lintas keturunan Walisongo dan terutama keturunan langsung Sunan Gunung Jati. Baik dari beberapa keturunan Kesultanan Cirebon dan beberapa Keturunan dari Kesultanan Banten, maupun daerah lainnya seperti Purwakarta, Sukabumi & Garut. Mereka yang hadir ketika disampaikan kesimpulan : Maka setelah berdiskusi...
Setelah dilakukan diskusi dan bedah nasab, baik dari Kajian : Dan dihadiri oleh banyak tokoh lintas keturunan Walisongo dan terutama keturunan langsung Sunan Gunung Jati. Baik dari beberapa keturunan Kesultanan Cirebon dan beberapa Keturunan dari Kesultanan Banten, maupun daerah lainnya seperti Purwakarta, Sukabumi & Garut. Mereka yang hadir ketika disampaikan kesimpulan : Maka setelah berdiskusi...
Habib Rumail Assegaf (HRA) mengatakan: “Kitab itu berjudul Al-Jauhar Al-Syafaf yang ditulis oleh Al-Khatib yang wafat pada tahun 724 H…” HRA, sebagai seorang historian, Penulis yakin, telah mempunyai kesimpulan yang sama dengan penulis tentang nasab Ba Alawi ini. Tetapi, nampaknya, ia ingin berselancar terlebih dahulu dalam diskursus yang menantang ini. Ditambah, Ia tidak ingin kokohnya...