فكرة الشيخ عبد الرحمن واحد التبورني في محلية الإسلام

عمادالدين عثمان البنتني فكرة الشيخ عبد الرحمن واحد التبورني في محلية الإسلام تتمثل في ثلاث حالات: الاولى محلية الاسلام بمعنى ان الاسلام لائق في كل زمان ومكان والثانية ان الاسلام يمشي جنبا بجنب مع تقدم العصر في الحضارة الجديدة والثقافة المتنوعة والثالثة ان الاسلام له جواب للمشاكل الانسانية مع عدم التطلع لاختلاف الاديان والقبائل والعرقية....

فكرة الشيخ يحيى خليل ثقوف الرمباني في الحضارة الجديدة السلمية

عماد الدين عثمان البنتني رأى الشيخ يحيى خليل ثقوف الرمباني ان تأسيس جمعية نهضة العلماء هو لاستقبال الحضارة الجديدة السلمية المنسجمة المتناغمة العادلة واستعدادها في العالم مع الاخلاق الكريمة و استواء الدرجة بين الناس. وذالك يحصل أولا بتقوية الجماعة مع ما فيهم من القيم العالية التى ورثوها من العلماء القدماء وبتقوية دولة الجمهورية الاندونيسيا حتى...

Mengaku “Buya”, Bela Ba’Alwi, Takut Ditantang Diskusi

Seorang Kiai yang tinggal di Sumedang yang dikenal sebagai pendukung Anis Baswedan dan murid para Ba’alwi, Kiai Muhyiddin, dalam sebuah video yang beredar nampak berpidato berapi-api sambil sesekali memukulkan tongkatnya ke tiang bangunan sebuah makam. Dalam pidatonya, kiai tersebut menyatakan ia wajib membela Ba’alwi yang nasabnya penulis batalkan. Ia mengatakan: “Buya wajib melawan, wajib melawan,...

Film Shaolin Jurus Dewa Mabok Melawan Tesis Kyai Imadudin

Bagi pihak yg aktif mengikuti perdebatan nasab dari awal hingga hari ini, dipastikan akan menemukan jalan keluar dari pemikiran-pemikiran yang mengarah kepada merasa paling benar sendiri, tanpa menelaah seberapa urgenkah pembahasan nasab ini menjadi sebuah diskursus ilmu pengetahuan. Urgensi bagi pencari kebenaran harus didasari dugaan-dugaan terlebih dahulu (dzoni), tidak kekeh mempertahankan argumentasi dalam berpendapat dengan...

Kilas Balik Munculnya Kajian Nasab Tesis Kyai Imadudin Utsman al-Bantani

Sejak munculnya polemik nasab kurang lebih satu setengah tahun lalu telah menuai pro kontra sehingga kemunculannya menjadi gejolak sosial, walaupun gejolak belum terlalu besar yang memiliki dampak sosial, ekonomi dan politik Kebangsaan Kita. Latar belakang gejolak dari caci maki hingga persekusi dikarenakan diskursus ilmiah ini tidak disikapi secara Arif dan bijaksana yang ada hanyalah menampilkan...

Pembelokan Sejarah NU

Di pagi hari saat sedang menikmati teh hangat dan pempek yang dibawa istri dari Lampung, ada yang kirim penggalan video. Lalu kawan alumni ada yang menanyakan soal validitas sejarah NU yang dinarasikan dalam unggahan tersebut. Dalam video itu, seolah adanya NU itu, merupakan gagasan dari Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdhor, hanya karena ia keturunan Arab,...

Peradaban Adiluhung Tradisi Islam Di Asia Tengah Di Bawa Oleh Sufi Agung Tarekat Kubrawiyah Al Hamadani Sayyid Husein Jamal-ad-Din Kubrawiyah Dan Putranya Sayyid Ibrahim Zainul Kubrawiyah/Ibrahim Samarqondi Ke Nusantara

Pada Abad Pertengahan Islam, pusat-pusat peradaban dan intelektualisme Islam bukan hanya di Mekkah, Madinah, Baghdad, Kufah, Damaskus, atau Kairo, melainkan juga Samarkand, Bukhara dan Urgench di Asia Tengah yang menjelma menjadi pusat-pusat studi, seni dan kebudayaan Islam yang adiluhung. Bahwa Islam dan Nabi Muhammad SAW lahir di Tanah Arab memang betul. Bahwa Timur Tengah pernah...

Menakar Kejujuran Ba ‘Alwi Dan Rumail Abbas

(Jawaban Atas Beberapa Narasi Rumail Abbas Dalam Buku Menakar Dan Beberapa Pernyataan Lainnya) Kitab Al Mawahib dan Al Arbaun dan kitab Palsu Lainnya Masih saja ada orang percaya bahwa ada naskah abad ke-7 yang memuat nasab Ba’alwi. Padahal, telah berulangkali percobaan kedustaan dilakukan Ba’alwi untuk mempertahankan nasab telah terbukti. Mulai dari Al-Burqoh di abad sembilan...

Pendukung Nasab Ba ‘Alwi: Hancurkan Mental Budak

Tertolaknya nasab Ba’alwi sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW secara ilmiyah, masih belum diterima secara legawa oleh para Ba’alwi. DNA mereka yang terbukti bukan DNA orang Arab, berusaha untuk dilawan sekuat tenaga, bahkan untuk para ‘budak’ mereka, mereka mengatakan siapa yang percaya hasil DNA, berarti ia percaya bahwa manusia berasal dari kera, bukan dari Nabi Adam....

Salim Bin Jindan, Raudatul Wildan Dan Walisongo Di Ba’Alwikan

Gaya penulisan ulama Ba’alwi dapat dicirikan dengan kebiasaan mereka mengagungkan leluhur mereka dengan luar biasa. Kitab-kitab Ba’alwi awal, seperti Al-Burqoh dan Al-Gurar, penuh dengan puja-puji terhadap leluhur kedua penulisnya. Begitupula dengan kitab Ba’alwi belakangan seperti kitab Raudatul Wildan karya Syekh Salim bin Jindan (w. 1969 M.). Syekh Salim bin Jindan adalah seorang Ba’alwi kelahiran Surabaya...