Nasab Ba’alwi telah terbukti tidak tersambung kepada Rasulullah. Kajian pustaka dan DNA telah membuktikannya dengan presisi. Secara pustaka, berita-berita dari kitab abad sembilan tentang klaim mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw., tertolak oleh kitab abad sebelumnya. Berita-berita sejarah dari kitab-kitab abad sembilan dan selanjutnya, seperti kitab Al-Burqoh al-Musiqah, Al-Jauhar al-Syafaf, Tabaqat al-Khowas (kitab pegangan Ustad...
Persinggungan Ustadz Idrus Ramli dengan KH Said Aqil Siradj berawal di tahun 2010. Masa itu, KH Said Aqil Siradj yang menjabat sebagai Ketua Umum PBNU diisukan sebagai orang Syiah. Maka dibukalah forum tabayun terhadapnya. Para kiai yang tergabung dalam Forum Kiai Muda (FKM) Jawa Timur bertemu di Ponpes Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, asuhan K.H. Ali...
Nasab Ba’alwi sudah jelas tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ia batal ditinjau dari berbagai perspektif. Yang demikian itu dapat difahami oleh ia yang pernah mengenyam mata kuliah “metodologi penelitian”. Sumber-sumber nasab Ba’alwi adalah kitab-kitab nasab dan manuskrip berbahasa Arab “gundul” dari mulai abad ke-3 sampai ke-9 Hijriah. Oleh karena itu, ia yang hanya kuliah dan belajar mata...
Setelah batalnya nasab Ba’alwi terang benderang seterang matahari di siang hari; setelah umat Islam tersadar bahwa Ba’alwi bukan keturunan Nabi Muhammad Saw.; setelah mereka tidak bisa mendatangkan hujjah bahwa nasab mereka tersambung kepada Nabi; setelah hasil test DNA dengan presisi menyatakan mereka bukan turunan dari suku Quraisyi; setelah Doktor Umar Zaid dari Timur-tengah mengatakan Ba’alwi...
Dalam Chanel Youtube Al Famibani, Sholeh al-Jufri mengatakan: “kalau ada orang tidak mengakui nasab Ba’alwi, adalah nasabnya, menyambung kepada Nabi Muhammad Saw., maka ilmu ahulusunnah waljama’ah yang ada di Indonesia runtuh. Ilmu-ilmu yang tersebar di kiai-kiai yang ada di Jawa ini, bahkan di Nusantara, runtuh, ilmunya palsu semua, kenapa? Karena yang membawa ilmu-ilmu yang ada...
Dalam halaman komunitas Youtubenya, Profesor Said Aqil Husin al-Munawar, membuat tulisan yang menyebut nama penulis. Dalam tulisan itu, selain ia mengakui bahwa ia bukan pakar nasab, ia juga mengaku mengikuti perdebatan nasab yang ramai dalam beberapa waktu terakhir ini. Menurutnya, isu nasab ini adalah isu lama yang telah banyak dipermasalahkan ulama, diantaranya Syekh Murad Syukri,...
Gus Rumail berusaha merubah manuskrip kitab al-Turfat al-Garibat karya al-Muqrizi (w. 845 H.). kalimat “min arabi hadramauta” (dari Arab Hadramaut), dirubah dengan berbagai alasan menjadi “min garbi hadramauta” (dari barat Hadramaut). Perubahan “arobi” menjadi “garbi”, berkonsekuensi serius. Dengan ditemukannya manuskrip al-Turfat itu, Gus Rumail ingin mengatakan bahwa dua orang keluarga Ba Alwi, Ibrahim bin Abdurrahman...
(Harapan Rabitah Alawiyah ke Gus Rumail Pupus Berserak di Sahara Mimpi yang Tak Bertepi) Gus Rumail menulis: “Naskah “Menakar Kesahihan (Argumentasi) Pembatalan Baalawi” rencana akan saya unggah di sini…Tapi untuk sekarang baru proses cetak dulu, dan belum saya jilid juga (kemudian saya kirimkan ke Kiai Imaduddin Al-Bantani). Kalau beliau sudah menerimanya (hard-copy), akan saya unggah...
Oleh: Hamdan Suhaemi Harusnya tidak perlu mengganti-ganti sesuatu yang sudah jadi tuntunan syari’at seperti baca Amin setelah ayat akhir dari surat al-Fatihah dan juga tidak perlu menambahi dua jari dalam tahiyat dalam sholat. Karena syari’at itu keseriusan bukan candaan, syari’at juga mudah dan memudahkan manusia, syari’at pula adalah nasihat sekaligus petunjuk. Maka disebutlah agama Islam....
Gus Rumail bertanya: Naskah apa yang diinterpolasi di sana-sini? Yang pertama adalah interpolasi yang terjadi pada manuskrip kitab Abna’ul Imam fi Mishro Wasyam, yang di tulis oleh Abul Muammar Yahya bin Muhammad bin Tobatoba (w. 478 H.?). manuskrip kitab itu ditahqiq dan dicetak oleh Yusuf Jamalullail, seorang Ba Alwi. lihat bagaimana di halaman 167 dan...