Komunisme & Ba’Alawi (Potret Buram Yang Dibingkai Agama)

“Manusia yang licik, membanggakan leluhurnya agar orang lain menghormatinya. Manusia yang durjana, leluhur orang lain diakui untuk kemuliaan dirinya. Dan manusia yang hina, menolak leluhurnya karena tercoreng dalam sejarah.” Setiap tanggal 30 September, atau hari ini ketika tulisan dibuat. Selalu ramai dari kelompok yang anti komunisme, berteriak-teriak memperingatkan bahaya latent komunis. Padahal mereka sebagian besar,...

Quo Vadis Pasca Kehancuran Klaim Sesat Ba’Alawi (Kisah Daimyo Sesat & Sang Ronin)

RUNTUHNYA KLAN BA’ALAWI DAN NARASI SESATNYA Baik, kita tidak akan membicarakan orang lain secara personal, karena selama ini memang tidak hobby demikian. Namun anehnya ketika nama kita dibully, lalu kita balik bertanya dengan teknik yang sama, ternyata sudah meradang dan playing victim. Sudahlah, memang jongos tidak akan jauh dari majikannya, yang mana hobby mempersekusi nasab...

Ba Alawi, Situs Makam Dan Kesaksian Nasab

Untuk membela nasab Ba Alawi, para habib dan pendukungnya rela terbang ke Yaman. Lalu di sana mereka membuat video di makam-makam tokoh Ba Alawi semisal Ubaidillah, Alwi dan sebagainya seraya mereka membuat narasi bahwa makam ini adalah bukti bahwa Ubaidillah ini tidak fiktif, makam inilah buktinya. Bagi orang awam, hal ini efektif. Mereka biasanya berpikir...

Nasib Tragis Pendukung Kiai Imaduddin (Jawaban Untuk KRT. Faqih Wirahadiningrat)

Oleh: Rumail Abbas Orang besar membicarakan gagasan, sedangkan orang kerdil membicarakan orang. Pepatah ini langsung terlintas di kepala saya ketika membaca dengan tuntas catatan KRT. Faqih Wirahadiningrat yang berjudul “Nasib Tragis Ba Alawi di Nusantara Dan Pemetaan Para Pendukungnya (Termasuk Gus Rumail Abas)”. Kenapa? Karena saya tidak melihat tulisan seorang intelektual yang berpikir ilman bi...

Nasib Tragis Ba Alawi Di Nusantara Dan Pemetaan Para Pendukungnya (Termasuk Gus Rumail Abas)

Setelah sekian lama vakum menulis karena mendapat peran baru sebagai ‘pelayan’ Bani Walisongo, maka alhamdulillah di malam Maulid Nabi 1445 H ini bisa menyempatkan diri mereview segalanya. Sebagai pelayan maka tugas utamanya melayani tuannya. Semoga yang dilakukan misal belum bisa memberikan kepuasan, namun setidaknya ada progres energi positif dan kemajuan. Dari konsolidasi ke seluruh keluarga...

Tasawuf Dan Pembebasan

Latar Permenungan Memasuki zaman dimana manusia sudah tidak mengikatkan diri pada yang gaib, itu artinya memebebas dengan rasionalitas, meski karena keterpaksaan atau keterasingan memilih yang riil. Manusia punya pilihan bebas dalam memaknai hidupnya meski ditemukan sudah tidak bersama dengan kredo agama. Sebab spiritualitas tidak hanya dari sumbu ajaran agama atau superioritas para utusan Tuhan, melainkan...

Sepucuk Surat Cinta Untuk Rumail Abbas

Gus Rumail menyatakan dalam suatu kesempatan diskusi yang viral di Medsos, bahwa pendudukan Belanda di Indonesia adalah suatu pemerintahan yang sah. Ketika Habib Utsman bin Yahya bekerja untuk Belanda, maka ia hanya sebagai “PNS” biasa yang bekerja kepada pemerintahan yang sah. Ia tidak bisa disebut pengkhianat. Rumail juga mempertanyakan usaha-usaha kemerdekaan para pahlawan yang berjuang...

Kena Virus Radikalisme Dan Terorisme, Pasti Jadi Goblok Mendadak atau Botol

Penulis : Nurul Azizah Hati-hati di Indonesia ini terus dan terus ada orang-orang yang tidak suka dengan pemimpin negeri ini. Atau bahkan menolak Pancasila sebagai dasar negara. Mereka ingin negeri ini hancur, ingin mengganti negeri yang damai menjadi negeri yang kacau. Kemiskinan ada dimana-mana, kebodohan merajalela, hancur kotanya hancur budayanya bahkan hancur peradabannya. Virus radikalisme,...

Kiai Budi, “Mana Bukumu, Setiap Ketemu Saya Kalau Bisa Membawa Karya”

Alhamdulillah tanpa rencana sebelumnya, penulis bisa bertemu dengan Kiai Budi Harjono dan istrinya Umi Siti Rohmah di kediamannya Bulusan Tembalang Semarang. Sabtu pagi (26/8/2023) penulis punya niatan menggunakan puisi-puisi Kiai Budi untuk jadi bahan tulisan dan bahan video di media sosial. Penulis menyapa Kiai lewat WhatsApp kebetulan centang satu. WA tersebut penulis teruskan ke istri...

Gus Rumail Berdusta: Tanpa Tanda Kutip

Gus Rumail berdusta, tanpa tanda kutip, ketika menyatakan penulis mengatakan “nasab Ba Alawi hanya di itsbat mimpi-mimpi”. Kenyataannya, dalam tulisan penulis, tidak pernah ada kata “hanya”. Sebelum mengutip tulisan Muhammad Khirid tentang di itsbatnya nasab Ba Alawi oleh mimpi-mimpi, penulis telah mengutip tulisan Muhammad Khirid tentang usaha Ali Ba jadid mengitsbat nasabnya ke Irak kehadapan...