Ternyata, keluarga Ba Alwi (para habib di Indonesia yang berasal dari Yaman), tidak hanya dibatalkan nasabnya oleh penulis berdasarkan kajian kitab nasab, tetapi di negeri asalnya sendiri, yaitu Yaman, pegakuan mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad Saw. ditolak dan di batalkan, bahkan tidak tanggung-tanggung, pembatalan itu berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh Klan Al-Hautsi, penguasa Negara Yaman....
Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang yang mengaku cendekiawan yang dimuat dibeberapa website dengan judul “Stop Rasisme Nasab”. Yang menurut penulis, isinya hanyalah pembelaan terhadap Ba Alwi dalam status mereka sebagai dzuriyah Nabi Muhammad SAW dan menyudutkan kelompok yang meneliti yakni KH Imaduddin Utsman yang mempertanyakan secara data ilmiah (pustakan dan DNA) akan keshahihan nasab...
Gus Rumail Abbas (sebagai pembela Ba Alwi, selanjutnya disebut pembela), telah mengirimkan sebuah buku setebal limapuluhtiga halaman kepada penulis. Buku itu berjudul “Menakar Kesahihan Pembatalan Ba Alawi”. Penulis saat ini berada di luar provinsi dalam rangka menghadiri undangan sebuah PCNU di Jawa (orang Banten jika menyebut Jawa, maksudnya bukan Banten, DKI dan Jabar. Ia menunjukan...
Kata Gus Rumail, sanad riwayat dari Hasan al-Allal dan Abul Qasim al-Naffat telah disebut oleh Musnid al-Dunya, Syekh Yasin al-Padani. Sanad apa yang dimaksud Gus Rumail? Mungkin ia berharap, para pembaca memahami bahwa Ubaidillah sudah disebut di sana. Penulis beritahukan kepada pembaca, bahwa sanad dari Syekh Yasin al-Fadani itu tidak berarti apa-apa terhadap nasab Ba...
Gus Rumail dalam tulisannya yang berjudul “Syarif, Alawi, dan al-Hasani-al-Husaini: benarkah memiliki Makna Genealogi?” menjadikan sebuah “sanad hadits” sebagai hujjah bahwa sosok Abdullah adalah sosok historis. Perhatikan sanad Gus Rumail berikut ini: حدثنا الحسن بن محمد العلال قال حدثنا جدي ابو الحسن علي بن محمد بن احمد بن عيسى العلال العلوى بالبصرة قال حدثنا عمي...
Penulis kira Gus Rumail tidak akan menggunakan sanad-sanad palsu itu sebagai hujjah lagi. Sekitar satu bulan lalu, ia menulis sebuah tulisan berjudul “Untuk Kiai Imadudin”. Di dalam tulisan itu memuat sanad-sanad hadits yang menyebut nama-nama silsilah Ba Alwi semacam Ubaidillah dan Faqih Muqoddam. Ia iangin mengatakan bahwa, selain Ubidillah ini sosok historis, lebih dari itu,...
Dalam kitab Syamuzzahirah karya Syekh Abdurrahman al-Masyhur (w. 1320 H.), dan Hamisy Syamsuzzahiroh karya Dliya Syihab, disebutkan bahwa: Muhammad bin Ali Ba Alwi atau Fakih muqoddam wafat tahun 653 Hijriyah. Disebut pula: Ia adalah salah seorang yang paling popular; Ia seorang ulama besar yang berhasil mengumpulkan ilmu dan amal; Ia adalah ulama yang telah laik...
Oleh: Hamdan Suhaemi Pendahuluan Tarekat, menurut perspektif ahli Sunnah wal Jama’ah adalah bagian dari ajaran Islam, karena pengamalan tarekat itu berdasarkan Al-Qur’an dan hadits Rasulillah SAW, bahkan saat Rasulullah masih hidup ada beberapa sahabatnya yang menjalankan kehidupan Zuhud dan wara’ dan bertempat tinggal di dekat masjid Nabawi di Madinah. Antara lain Sahabat Salman al-Farisi, asal...
Pertanyaan penulis yang dikirimkan kepada Rabitah Alawiyah yang berjumlah duabelas pertanyaan belum ada jawaban. Dan memang pertanyaan itu akan sulit dijawab, jika kita tidak ingin mengatakan mustahil. Mengapa? Usaha-usaha pencarian sumber itu, jika memang ada, maka sudah ditemukan oleh para pendekar sejarah dari kalangan Ba Alwi seperti Abdullah al-Habsyi, Alwi bin Tahir, Ubaidillah al-Saqqaf, Yusuf...
Nasab Ba Alawi, selain direkontruksi oleh kitab al-Burqoh al-Musyiqoh karya Habib Ali bin Abu Bakar al-Sakran, ia dilandaskan dengan tahun yang lebih tua dari al-Burqoh (895 H) kepada sebuah manuskrip kitab yang disebut kitab al-Jauhar al-Syafaf. Kitab itu, katanya, karya Syekh Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman al-Khatib yang, katanya, wafat tahun 855 H. Bahkan, kata...