Santri di pesantren salafiyah ini tidak melulu secara normatif seperti yang terdeskripsian di atas, ada beberapa santri salafiyah yang tidak melulu ngaji (nyoret kitab kuning) semata, tapi ada konsentrasi pada penguatan ilmu batin (kedigdayaan, kesaktian dan asihan)
Ulama besar asal Lebak ini telah mewariskan kepada kita satu kitab risalah yang berisi tentang soal-soal keimanan, uluhiyat, dan kalimat tauhid. Ditulis menggunakan huruf Arab tapi dengan narasi Bahasa Sunda, dan disusun secara tanya jawab (dialektik).
Ayat-ayat suci Al-Qur'an kita bacakan, istighfar dan tahlil kita ucapkan, membaca sholawat nariyah kita sanjungkan, dan air mata pun kita teteskan. Dengan khusyu' dan takhollush hati, kita menyalakannya dengan khouf dan roja' kepada Tuhan yang maha pengasih dan penyayang, agar bumi ini secepatnya dihilangkan dari wabah pandemi dan endemik virus Corona.
Dari musibah membuka cakrawala baru dalam dunia kedokteran. Klenik dan takhayul terkikis bahkan ditinggalkan. Babak baru rasionalitas memahami fenomena alam dan tak luput pula cara beragama.
Satu dari sekian ribu ulama Nusantara yang memilki karakteristik genuine tersebut adalah almarhum al-Arif Billah al-Bahru al-Fahhamah Syaikh Muhammad Syanwani bin Abdul Aziz Sampang Tirtayasa (KH. Syanwani) atau kita mengenalnya dengan sebutan Yai San, atau Abah Mamat. Sosok ulama besar ini sepanjang hidupnya telah mencurahkan jiwa raganya untuk kemuliaan Islam, untuk ilmu, untuk bangsa dan negara.
Ragas ini disebut salah satu Kampung Tua yang ada di wilayah Banten. Sebab sejak abad 16 M, kampung ini ternyata didapati banyak jejak-jejak sejarah di awal-awal penyebaran Islam di Banten, dan menunjukan kampung ini sudah dihuni oleh beberapa orang. Fakta kuburan tua Nyi Mas Panca Inten di sebelah selatan kampung Ragas memberi petunjuk ke kita, bahwa ternyata Ragas sudah ada penghuni sejak abad 16 silam.
Gagasan dan pemikiran Abahyai Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin terkait revitalisasi ekonomi kerakyatan cukup ideal, bahwa: "Membangun yang lemah itu bukan dengan melemahkan yang kuat, apalagi dengan membenturkan yang lemah dengan yang kuat. Membangun yang lemah itu dengan menguatkan yang lemah melalui kolaborasi kemitraan antara yang kuat dengan yang lemah. Sehingga output-nya adalah kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat".
Kini, kita tengah dihadapkan oleh serbuan hoax, isu-isu yang dibuat untuk menimbulkan ketakutan-ketakutan dibalik wabah virus ini (Covid-19 varian delta) seolah untuk memohon rahmat dan kasih sayang-Nya saja kita sampai lupa, seolah pula Tuhan dianggap tidak ada, dianggap juga tidak mengasihi umat manusia. Sehingga nyawa bergelimpangan adalah cermin dari ketidakpedulian Tuhan pada hambanya.
Orang yang tidak solat ruhnya berada disuatu tempat dimana ia akan di pukul kepalanya. Para penyebar berita bohong yang kebohongannya tersebar ke seluruh penjuru maka ruhnya akan disiksa dengan besi dari mulutnya sampai menembus belakang kepalanya. Ruh para pezina akan ditempatkan disebuah lubang yang atasnya sempit namun tengahnya luas, yang digarang dengan api.
Oleh: KH. Imaduddin Utsman al Bantanie Kematian pasti datang. Namun kapan datangnya itulah yang tidak pasti. Sungguh indah Allah ciptakan ajal yang dibalut dalam misteri, sehingga menjadi ujian bagi kita agar setiap saat bersiap penuh seluruh. Berbahagialah orang yang diberikan penyakit sebelum datangnya ajal, sehingga ia dapat berpasrah kepada-Nya dengan sedikit demi sedikit organ-organnya tidak...