Bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada awal Desember 2025 meninggalkan dampak yang sangat serius. Aceh menjadi salah satu daerah dengan kerusakan paling berat: rumah-rumah terendam lumpur, jalur transportasi terputus, desa-desa terisolasi, dan aktivitas masyarakat lumpuh total.
Di tengah situasi kritis tersebut, jaringan masyarakat dan masyarakat bergerak cepat melalui inisiatif donasi darurat yang disalurkan langsung kepada warga terdampak.
Informasi awal bencana disampaikan oleh Muhammad Iqbal (Bang TIJ), warga Bireuen, Aceh, yang melaporkan kondisi lapangan dalam keadaan serba terbatas. Rusaknya infrastruktur membuat sejumlah desa belum tersentuh bantuan pemerintah. Akses komunikasi terganggu sehingga Bang TIJ harus pergi ke pusat kota untuk mencari sinyal demi mengabarkan situasi terkini.
Dalam laporannya, ia menyampaikan kebutuhan mendesak warga: bahan makanan pokok, susu anak, pakaian kering, dan barang-barang esensial lainnya.
Merespons laporan tersebut, KH Imaduddin Utsman al-Bantani meminta bantuan Mas Rifky Zulkarnain untuk segera merilis imbauan dan membuka donasi darurat melalui kanal youtube-nya. KH Imaduddin menegaskan bahwa bantuan masyarakat sangat dibutuhkan dan tidak boleh hanya bergantung pada upaya pemerintah yang tengah menghadapi situasi keterbatasan di lapangan.
Donasi disalurkan melalui rekening BSI a.n. Rifki Zulkarnain, yang untuk sementara dialihkan dari program wakaf menjadi rekening bantuan darurat selama tiga hari.
Seruan tersebut disampaikan melalui kanal Rifki Zulkarnain dan langsung mendapatkan dukungan luas dari publik. Dalam waktu 16 jam sejak imbauan dirilis, donasi mencapai Rp43,5 juta, jauh melebihi perkiraan awal sebesar Rp3–5 juta.
Pada 3 Desember 2025, sebanyak Rp40 juta telah terkumpul dan disalurkan kepada Bang TIJ untuk pembelian kebutuhan mendesak. Kondisi lapangan yang tidak stabil membuat distribusi bantuan dilakukan secara bertahap karena sejumlah wilayah masih terendam banjir dan sebagian akses transportasi belum dapat dilalui. Stok sembako di pasaran hanya diperkirakan cukup untuk kebutuhan 2–3 hari, sehingga prioritas bantuan dipusatkan pada wilayah terdampak paling parah.
Laporan penyaluran dan dokumentasi foto telah mulai diterima oleh tim, sementara video dokumentasi menunggu kondisi cuaca yang memungkinkan.



Donasi darurat resmi ditutup pada 5 Desember 2025. Hingga siang hari, tambahan dana masyarakat mencapai lebih dari Rp27 juta, dan akan disalurkan pada hari Sabtu sesuai jadwal.
Setelah penutupan ini, rekening kembali difungsikan sebagai rekening wakaf, sementara masyarakat yang ingin melanjutkan aksi sosial diarahkan menuju lembaga resmi lainnya.
Semoga Allah SWT melindungi saudara-saudara kita di Sumatera, menguatkan mereka yang tengah menghadapi cobaan, dan memudahkan segala upaya pemulihan di lapangan. Semoga setiap bantuan yang diberikan menjadi amal jariyah, dan setiap langkah kebaikan menjadi sebab turunnya rahmat dan pertolongan-Nya.
Ya Allah, ringankanlah beban mereka, sembuhkan luka-luka mereka, dan kembalikanlah kehidupan mereka seperti semula dengan keadaan yang lebih baik.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.