Dalam tradisi keilmuan Nahdlatul Ulama, setiap gagasan besar selalu berdiri di atas pijakan: data, nalar, dan adab kepada kebenaran. Karena itu, ketika sebuah karya muncul membawa penelitian sejarah, filologi, dan genetika yang mendalam, ia tak sekadar hadir sebagai buku—tetapi sebagai undangan untuk berpikir jernih, menimbang dengan akal sehat, dan menempatkan fakta di atas glorifikasi.
Melalui buku terbarunya, “Mengapa Penting Mengetahui Habaib Ba’alwi Bukan Keturunan Nabi Muhammad SAW (J-FGC10500 vs. G-Y32613)”, KH. Imaduddin Utsman Al-Bantani bersama Rifky Zulkarnaen J. Baswara kembali menyodorkan satu diskursus serius yang selama ini jarang disentuh secara ilmiah dan terbuka.
Buku ini menjadi bagian dari rangkaian kajian panjang Kiai Imad tentang nasab Ba’alawi—kajian yang tidak berangkat dari emosi, tetapi dari disiplin keilmuan pesantren, sejarah klasik, filologi Timur Tengah, dan data genetik modern. Pendekatan ini menjadikan buku tersebut bukan sekadar opini, tetapi laporan ilmiah yang kaya dengan rujukan dan argumentasi.
Dengan bahasa yang lugas dan padat, buku ini merangkum dalil-dalil pembatalan nasab Ba’alawi, menampilkan data DNA haplogroup yang berbeda dengan para Asyraf di Makkah, Madinah, Yaman, Mesir, Irak, hingga keluarga Alawiyin yang otentik. Analisis tersebut disandingkan dengan temuan-temuan historis mengenai konstruksi identitas Ba’alawi dan bagaimana klaim-klaim tersebut bertahan selama berabad-abad.
Sebagai buku yang lahir dari tradisi intelektual Ahlussunnah wal-Jama’ah, karya ini tidak hanya mengungkap data, tetapi juga membuka ruang dialog: bagaimana umat memahami nasab secara objektif, bagaimana menjaga kemurnian sejarah, dan bagaimana memposisikan keutamaan seseorang bukan pada garis darah, melainkan akhlak, kontribusi, dan adab.
Dalam konteks ini, karya Kiai Imad menjadi bagian dari upaya besar menjaga ketertiban pengetahuan di tengah masyarakat, agar umat tidak tersesat oleh narasi turun-temurun yang terbukti tidak memiliki dasar ilmiah maupun sanad sejarah yang sahih. Buku ini akan sangat berharga bagi peneliti, akademisi, santri, maupun masyarakat umum yang ingin memahami persoalan nasab dengan sudut pandang ilmiah dan penuh tanggung jawab.
Melalui karya ini, pesan yang ingin ditegaskan sederhana namun tajam: menegakkan kebenaran bukanlah keberanian yang menakutkan, melainkan amanah yang wajib dijalankan. Dan kejujuran ilmiah adalah warisan terbaik yang bisa ditinggalkan untuk generasi mendatang.
Informasi Pemesanan Buku
Karya:
“Mengapa Penting Mengetahui Habaib Ba’alwi Bukan Keturunan Nabi Muhammad SAW (J-FGC10500 vs. G-Y32613)”
Penulis:
Jumlah halaman: 296 hlm.
Harga: Rp 100.000 (belum termasuk ongkir)
Pemesanan:
Hubungi Abu Sultan
📞 +62 838-1362-9224
Sajian ilmiah yang rapi, padat, dan jujur ini layak menjadi koleksi dan rujukan bagi siapa pun yang ingin memahami sejarah dengan terang dan tanpa beban.