Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman: Jaga Persatuan dan Kesatuan, Jangan Merasa Paling Benar

Posted by: Kang Diens 24-Mar-2025 Tidak ada komentar

Cirebon, 22 Maret 2025 – Dalam sesi tanya jawab yang penuh antusiasme pada acara yang diinisiasi oleh Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWILS), Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari perpecahan yang dapat melemahkan bangsa. Menjawab berbagai pertanyaan dari audiens, Jenderal Dudung (sapaannya) menyoroti munculnya nilai-nilai kepahlawanan yang harus tetap membara dalam jiwa setiap anak bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

Dalam pernyataannya, Jenderal Dudung mengingatkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi berbagai isu nasional. Meskipun terdapat batasan dalam kewenangan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, namun beliau menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, tetap mengamati, menghormati, serta memperhitungkan setiap langkah yang diambil demi kepentingan bangsa. Ia menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, adalah bagian dari keluarga besar yang harus bersatu, bukan tercerai-berai akibat berbagai kepentingan sektoral yang bisa menghambat kemajuan.

“Kita tidak boleh terpecah belah. Jika ada hal yang bengkok, kita luruskan bersama. Persatuan dan persaudaraan adalah kunci. Saya yakin dengan pergerakan PWILS serta perhatian pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo, arah bangsa ini akan semakin kuat dan solid,” tegasnya.

Beliau juga menyinggung peran Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara, dengan menekankan bahwa mereka memiliki keterkaitan dengan pusat-pusat keilmuan Islam di Timur Tengah, seperti Mesir dan tanah Arab. Namun, ia menegaskan bahwa klaim keturunan tertentu tidak boleh menjadi dasar untuk mengkultuskan seseorang atau kelompok, apalagi jika hal tersebut justru menjadi alat pemecah belah bangsa.

“Jangan sampai ada upaya mengkultuskan keturunan tertentu seakan-akan mereka yang paling benar dan paling berhak atas segalanya. Hal semacam ini harus kita luruskan,” ujar Dudung. Ia pun menyampaikan apresiasinya terhadap Kiai Abbas Buntet dan Kiai Imaduddin yang secara akademis telah membuktikan berbagai fakta-fakta sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih lanjut, Jenderal Dudung menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang selalu terbuka terhadap berbagai masukan demi kepentingan negara. Menurutnya, Prabowo memiliki jiwa kebangsaan yang kuat dan sangat peduli terhadap isu-isu strategis nasional.

“Bapak Presiden selalu mendengar pendapat orang lain dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap keutuhan bangsa. Kita harus mendukungnya dan memastikan tidak ada pihak yang mencoba memecah belah persatuan kita,” tambahnya.

Acara ini berakhir dengan ajakan untuk terus menjaga semangat kebangsaan dan meneguhkan kembali nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Dengan komitmen dan kebersamaan, Indonesia diyakini akan semakin kokoh dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks. (DS)