Begitu Mudahnya Membantah Kedustaan Habib Klan Ba’Alwi

Posted by: Kang Diens 17-Mar-2025 Tidak ada komentar

“Klaim Yang Luar Biasa, Memerlukan Bukti Yang Luar Biasa !”
(Carl Sagan)

KEDUSTAAN LUAR BIASA

Sudah viral dan tersebar luas, tentang tragisnya nasib Habaib Klan Ba’alwi terkait klaim palsunya sebagai Keturunan Nabi SAW dan segudang kebohongan cerita khurofat dan sesat lainnya. Publik semakin memahami dan terbuka matanya bahwa kedustaan luar biasa tersebut ternyata tidak hanya pengakuan hampa sebagai CUCU NABI. Tetapi sudah merambah dan menjarah ke segala dimensi perikehidupan bangsa ini.

Baiklah mari diperinci supaya tidak ada kelengahan kita di setiap inchi. Agar dimensi kesadaran kita sebagai sebuah bangsa di tiap ruang dan waktunya tidak akan mudah untuk ditipu lagi untuk selama-lamanya.

  1. Mengaku Keturunan Paternal dari Nabi melalui Imam Husein bin Ali, tetapi hampa dari catatan nasab selama 550 tahun lamanya.
  2. Mengaku keturunan biologis tetapi gagal pembuktian secara ilmu biologi (genealogy), jangankan Suku Qurays atau Bani Hasyim ternyata orang Arab saja bukan. Yang ada mereka Haplogroup G asal Kaukasia (Asia Tengah)
  3. Mengaku keluarga besar dari keturunan Nabi tetapi tidak ada stempel pengakuan (isbat nasab) dari lembaga resmi pencatat nasab Nabi, terutama dari Yaman dan Iraq sebagai negara leluhurnya. Yang ada nasab mereka distempel sendiri di Jakarta.
  4. Mengaku datang ke Nusantara untuk mencetak ulama, nyatanya mereka didatangkan oleh Kolonial Belanda, bekerja dan menjadi anteknya. Nyatanya sebelum mereka datang sudah bertebaran puluhan kerajaan Islam dan ribuan pesantren, serta puluhan ribu ulama termasuk banyak yang kelas dunia. Dan Nusantara menjadi negeri muslim terbesar di dunia.
  5. Mengaku Walisongo adalah bagian dari keluarga dan keturunan datuk mereka. Nyatanya Walisongo secara sejarah, isbat nasab dan genetika tidak ada kaitannya dengan Yaman.
  6. Mengaku mereka berjasa dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. Nyatanya mereka jongos kolonial dan absen di seluruh pergerakan dan perjuangan kemerdekaan bangsa.
  7. Mengaku banyak makam-makam leluhur mereka sudah lama di Nusantara, bahkan mencaplok makam-makam leluhur bangsa. Nyatanya itu makam-makam palsu belaka, dan pemalsuan itu demi kepentingan eksistensinya. Kemudian yang terjadi adalah pembelokan sejarah dan kapitalisasi makam. Makam-makam palsu tersebut menjadi sarana mencari uang melalui ziarah kubur, khoul dan kotak-kotak amal.
  8. Mengaku datuknya paling mulia di sisi Allah, paling karomah dan sakti mandraguna. Bahkan karomahnya melebihi mukjizat para Nabi dan Rosul. Nyatanya itu tipu-tipu belaka, karena negeri Yaman yang didiami oleh para datuknya tersebut ternyata negeri yang paling miris dan mengenaskan di muka bumi. Manusia tidak boleh hanya dilihat dari bacotnya, tapi dari karyanya.
  9. Mengaku paling alim, ternyata karya-karyanya sangat minim bahkan banyak yang plagiat atau menyadur milik orang lain untuk diakuinya.

Sebenarnya masih banyak lagi kejahatan yang bisa disebutkan, semua akibat dari efek RASISME dan AROGANSI NASAB yang mereka praktikkan. Pada akhirnya itu semua melahirkan apa yang dinamakan PERBUDAKAN SPIRITUAL dan KAPITALISASI AGAMA. Kejahatan tersebut telah merambah dari KOTA ke seluruh pelosok DESA, dari Mimbar dan Majelis Pengajian hingga ke Istana Negara, dari Konser Sholawatan hingga ke organisasi teroris yang jelas-jelas ingin makar kepada Negara dan Pancasila !!!

Mereka telah menyusup dan membelit di seluruh perikehidupan bangsa. Laksana parasit yang akan terus menyedot sari makanan dari inangnya dan selanjutnya sang inang tidak akan pernah hidup sehat dan sejahtera. Betapa banyak korbannya pada rakyat jelata yang mereka rela menjadi untuk menjadi budaknya, memberikan uang dan hartanya, menyerahkan istri dan anak gadisnya, bahkan pada gilirannya rela mati untuk mereka para kaum durjana, kaum pemalsu nasab Nabi yang ternyata hanyalah keturunan Kaukasus Yahudi Khazari.

Sungguh miris nasib bangsaku, 200 tahun ditipu oleh kaum pecundang, yang sisa-sisa peradaban aslinya telah musnah oleh Bangsa Mongol. Sementara Bangsa Mongol sendiri dahulu kita hancurkan dan terusir selamanya dari Bumi Nusantara. Tetapi kini Nusantara malah dijajah dan ditipu-daya oleh mantan jongos kolonial, kaum nomaden yang hancur terusir dari peradaban aslinya.

Ya, para Habaib Klan Ba’alwi adalah jelas keturunan Kaukasia, terindikasi pelarian dari Kerajaan Khazar, kaum perampok Jalur Sutera di Asia Tengah !!!

BANTAHAN MUDAH ATAS KLAIM DURJANA

Carl Sagan seorang ilmuwan dan astronom menyampaikan suatu dalil terkenal yang nantinya akan menjadi KAIDAH SAGAN. Yaitu disingkat ECREE, extraodinary claims require extraordinary evidence, klaim luar biasa memerlukan bukti luar biasa !!!

Kaidah Sagan ini dipopulerkan dalam acara televisinya Cosmos : A Personal Voyage (1980) dan juga dalam berbagai tulisannya, termasuk bukunya The Demon-Haunted World: Science as a Candle in the Dark (1995).

Namun, konsep ini sebenarnya bukan sepenuhnya baru. Filosof ilmu David Hume (abad ke-18) dan astronom Pierre-Simon Laplace (abad ke-19) telah mengungkapkan ide serupa sebelumnya. Sagan membantu mempopulerkannya dalam konteks skeptisisme ilmiah dan metode ilmiah modern.

Kaidah ini sangat telak bila diterapkan dalam konteks Klaim Nasab Klan Ba’alwi yang mengaku Cucu Nabi tetapi telah gagal total dalam kajian Sejarah, Manuskrip, Isbat Nasab dan Genetika. Mengaku sebagai keturunan Nabi dan kemudian ingin mengambil ototitas yang paling utama dalam agama jelas adalah KLAIM YANG LUAR BIASA. Maka merekalah yang seharusnya membuktikannya dengan serangkaian bukti-bukti yang luar biasa pula.

Pertanyaannya :

  1. Apakah klaim sejarah mereka benar mari diuji dengan logis. Bahwa yang diakui sebagai datuknya yaitu Sayyid Ahmad bin Isa benar-benar hijrah dari Iraq ke Yaman? Mengapa makamnya baru ditemukan 500 tahun kemudian, dan itupun hanya berdasarkan mimpi? Sudahkah pengakuan ini diakui oleh 3 putra Ahmad bin Isa lainnya yang terkonfirmasi dalam sejarah (Muhammad, Ali dan Husein)? Apakah 3 keturunan asli tersebut rajin ziarah ke Hadramaut Yaman dan silaturahmi dengan keturunan Ubaidillah datuknya para Habiab ini?
  2. Apakah mereka tercatat dalam kitab-kitab nasab yang sejaman dan berkesinambungan? Nyatanya hampa dari kitab sejaman dan sunyi selama 550 tahun. Terputus dan pupus.
  3. Apakah mereka mampu menghadirkan isbat nasab dari negeri leluhurnya yaitu YAMAN dan IRAQ? Nyatanya isbat mereka hanya dari ormas lokal di Jakarta belaka yang baru didirikan tahun 1828. Sungguh aneh, apakah Nabi orang Jakarta? Apakah keturunan Nabi awalnya hijrah ke Jakarta? Apakah Ahmad bin Isa yang diakui datuknya itu hijrah ke Jakarta? Kalo di Yaman dan Iraq saja mereka NIHIL dan ZONK dari pengakuan, maka hanya logika kurang waras saja yang masih mempercayainya !
  4. Apakah mereka mampu menghadirkan bukti biologis dengan kaidah ilmiah yang benar? Hasil tes Y-DNA mereka jelas Haplogroup G, sedangkan studi genetika terkait keturunan ALI dan sepupu-sepupunya dari Suku Qurais jelas adalah J1. Dan dengan dibandingkan hasil keturunan paternal Ibrahim lainnya ternyata juga J1. Diukur dengan lini masa (timeline) baik sejarah dan genetis juga sulit dibantah bahwa keturunan Ibrahim J1. Maka klaim para oknum Haplogroup G ini mutlak lemah dan mustahil mengaku garis paternal ke Ali. Jangankan keturunan Ali, Bani Hasyim atau Suku Qurais. Keturunan Ibrahim dan Bangsa Arab saja bukan !

Ironis bukan?!? Suatu kedustaan yang begitu sembrono dan hina. Klaim luar biasa yang bermodal dengkul dan otak dangkal.

Bila ditambah dengan Kaidah Epistemologi HITCHENS RAZOR (Pisau Hitchen) maka akan semakin mudah lagi untuk menepis kedustaan mereka.

Christopher Hitchens adalah seorang penulis, jurnalis, dan kritikus terkenal karena pemikirannya yang tajam dan skeptisisme terhadap klaim yang tidak berdasar. Salah satu prinsip yang dikaitkan dengannya adalah yang berbunyi:

“What can be asserted without evidence can be dismissed without evidence.”
(Apa yang dapat diklaim tanpa bukti dapat ditolak tanpa bukti)

Penjelasan Hitchens’s Razor

Prinsip ini berarti bahwa jika seseorang membuat suatu klaim tanpa memberikan bukti yang mendukungnya, maka tidak ada kewajiban bagi orang lain untuk menganggapnya serius atau berusaha membantahnya.

Contoh Penerapan :

  1. Jika seseorang mengklaim bahwa makhluk luar angkasa mengunjungi Bumi tetapi tidak memberikan bukti konkret, kita tidak perlu menganggap klaim itu benar atau mencoba membuktikan sebaliknya.
  2. Jika Klan Ba’alwi mengklaim mereka Keturunan Nabi tetapi tidak bisa menghadirkan bukti sejarah, kitab nasab sejaman, isbat nasab dari negeri leluhurnya dan validasi tes DNA, maka kita menolak klaim tersebut tanpa bukti. Karena sebuah pengakuan itu butuh bukti, dan bukan pihak lain yang harus menghadirkan buktinya. Jangan dibalik, apalagi orang lain sampai dipaksa untuk percaya dan diancam bila tidak mempercayainya !

Penulis juga telah mempopulerkan sebuah dalil yaitu :
PERADABAN DIBANGUN DENGAN AKAL SEHAT DAN ILMU PENGETAHUAN, BARANGSIAPA YANG MELAWAN KEDUANYA MAKA DIA AKAN MENJADI SAMPAH PERADABAN !!!

Mari lepas dari segala perbudakan, jangan lelah dan tetap lantang untuk menyuarakan anti penindasan. Sebagaimana kata Edmund Burke : Satu-satunya hal yang diperlukan bagi kejahatan untuk menang, adalah ketika orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa !!!

Salam Waras dan Tetap Merdeka, Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya, Rahayu Nusantaraku !

(FAQIH WIRAHADININGRAT, 17 Maret 2025)